Senyawa karbonil
Reaksi adisi arganometalik
Pada dasarnya cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang ikatan antara senyawa organik (mengandung atom karbon) dan anorganik (logam) yaitu organometalik. Organometalik sangat erat kaitannya dengan logam-logam yang terikat dengan Karbon. Tetapi perlu diketahui bahwa senyawa organometalik sangat kompleks susunannya.
Pada dasarnya cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang ikatan antara senyawa organik (mengandung atom karbon) dan anorganik (logam) yaitu organometalik. Organometalik sangat erat kaitannya dengan logam-logam yang terikat dengan Karbon. Tetapi perlu diketahui bahwa senyawa organometalik sangat kompleks susunannya.
Terdapat beberapa kecenderungan jenis-jenis ikatan yang terbentuk pada senyawaan organologam:
1. Senyawaan ionik dari logam elektropositif
Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif. Adapun contoh gugus organik dalam garam-garaman tersebut seperti (C6H5)3C-Na+ dan (C5H5)2Ca2+.
2. Senyawaan yang memiliki ikatan -σ (sigma)
Senyawaan organologam dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam dengan suatu ikatan yang digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih ada karakter-karakter ionik dari senyawaan ini) yang dibentuk oleh kebanyakan logam dengan keelektropositifan yang relatif lebih rendah dari golongan pertama di atas.
Aplikasi senyawa organometalik yang mungkin paling menonjol adalah sebagai katalis. Sebagai contoh apabila kita memiliki senyawa organik A dan B, dimana kita berkeinginan untuk menggabungkan rantai karbon milik A dan B. Agar kedua senyawa tersebut dapat bergabung maka dibutuhkanlah suatu katalis organologam dimana dia akan melakukan berbagai macam reaksi sampai senyawa A dan B bisa bergabung dan katalis itu sendiri akan melepaskan diri. Terdapat banyak cara yang menghasilkan ikatan-ikatan logam dengan Karbon yang berguna kedua logam non transisi dan transisi. Adapun reaksi terbagi menjadi reaksi logam secaralangsung, penggunaan zat pengalkilasi, interaksi hidrida logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna, reaksi oksidatif adisi, dan reaksi insersi.
jenis-jenis ikatan yang terbentuk pada senyawaan organologam:
1. Senyawaan ionik dari logam elektropositif
Senyawa yang bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap udara dan air.
2. Seyawaan yang memiliki ikatan -σ (sigma)
Senyawaan organologam yang memiliki sisa organik terikat pada suatu atom logam dengan suatu ikatan ikatan kovalen yang terbentuk oleh logam dengan keelektropositifan yang relatif lebih rendah.
3. Senyawaan yang terikat secara nonklasik
Reaksi-Reaksi Senyawa Organologam
Gambar 1. Reaksi senyawa organologam dengan senyawa karbonil
Gambar 2. Reaksi senyawa organologam
1. Substitusi
Reaksi penggantian suatu gugus dengan gugus lain
2. Eliminasi
Reaksi penggantian ikatan, dari ikatan tunggal menjadi rangkap.
3. Oksidasi
4. Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan senyawa yang berikatan rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa yang berikatan tunggal (jenuh) dengan cara menambahkan atom dari senyawa lain. Reaksi adisi hanya dapat terjadi pada senyawa Reaksi-Reaksi Senyawa Organologam
Gambar 1. Reaksi senyawa organologam dengan senyawa karbonil
Gambar 2. Reaksi senyawa organologam
1. Substitusi
Reaksi penggantian suatu gugus dengan gugus lain
2. Eliminasi
Reaksi penggantian ikatan, dari ikatan tunggal menjadi rangkap.
3. Oksidasi
4. Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan senyawa yang berikatan rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa yang berikatan tunggal (jenuh) dengan cara menambahkan atom dari senyawa lain. Reaksi adisi hanya dapat terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Atau dengan kata lain reaksi adisi adalah reaksi penambahan suatu atom atau gugus atom kedalam senyawa. memiliki ikatan rangkap. Atau dengan kata lain reaksi adisi adalah reaksi penambahan suatu atom atau gugus atom kedalam senyawa.
Permasalahan
1. Didalam blog saya dijelaskan bahwa senyawaan organologam dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam dengan suatu ikatan yang digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih ada karakter-karakter ionik dari senyawaan ini) mengapa ia masih bisa berikatan dan dikatakan ikatan kovalen sedangkan ia masih memiliki karakter - karakter ionik didalamnya?
2. Didalam blog saya disebukan xontoh apabila kita memiliki senyawa organik A dan B, dimana kita berkeinginan untuk menggabungkan rantai karbon milik A dan B. Agar kedua senyawa tersebut dapat bergabung maka dibutuhkanlah suatu katalis organologam dimana dia akan melakukan berbagai macam reaksi sampai senyawa A dan B bisa bergabung dan katalis itu sendiri akan melepaskan diri, jadi katalis apa saja yang digunakan unyuk menggabungkannya tolong jelaskan?
3. Dalam blog saya disebutkan bahwa Senyawa yang bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap udara dan air. Mengapa senyawaan ionik dari logam elektropositif bersifat sangat reaktif terhadap udara dan air?
Permasalahan ke 1
BalasHapusSenyawaan organologam dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam dengan suatu ikatan yang digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih ada karakter-karakter ionik dari senyawaan ini) yang dibentuk oleh kebanyakan logam dengan keelektropositifan yang relatif lebih rendah dari golongan pertama di atas,
Pada dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna bagi kedua logam transisi dan non-transisi
Saya akan mencoba menjawab permasalahan permasalahan Anda yg ketiga:
BalasHapusSenyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannyadiperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif. Adapun contoh gugus organik dalam garam-garaman tersebut seperti(C6H5)3C-Na+dan (C5H5)2Ca2+
Dari nomor 3.
BalasHapusMengapa senyawa ionik dari logam elektropositif bersifat sangat reaktif terhadap udara dan air? Karena sesuai namanya logam ini bersifat elektropositif atau dapat melepaskan elektron. Maka dari itu logam ini reaktif terhadap udara dan air. Karena cenderung untuk menjadi negatif.
Saya akan menjawab permasalahn yg ke 1 Pada dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna bagi kedua logam transisi dan non-transisi
BalasHapusSenyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannyadiperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 3. Senyawa organo dari logam yang relatif sangat elektropositif umumnya bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap udara dan air. Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif.
BalasHapussaya akan menjawab permasalahan pertama.
BalasHapusPada dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna bagi kedua logam transisi dan non-transisi.
Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannyadiperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif
BalasHapusPermasalahan ke 1
BalasHapusSenyawaan organologam dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam dengan suatu ikatan yang digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih ada karakter-karakter ionik dari senyawaan ini) yang dibentuk oleh kebanyakan logam dengan keelektropositifan yang relatif lebih rendah dari golongan pertama di atas,
Pada dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna bagi kedua logam transisi dan non-transisi
Permasalahan yang pertama :
BalasHapusPada dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna bagi kedua logam transisi dan non-transisi
Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannyadiperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif
BalasHapus